Kamis, 27 Juni 2013

Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)

Tahukah Anda apakah itu Vital Sign ?
sebagia seorang "RELAWAN" harus tau apakah itu Vital Sign walaupun cuma sedikit.








Pengertian
            Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan Tekanan Darah.
1.   SUHU

     Mekanisme Pengaturan suhu tubuh
Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termosta.

Suhu yang nyaman merupakan set point untuk operasi system pemanas. Penurunan suhu lingkungan akan mengaktifkan pemanas, sedangkan peningkatan suhu akan mematikan system pemanas tersebut. Pada umumnya penjalaran sinyal suhu hampir selalu sejajar, namun tidak persis sama seperti sinyal nyeri. Sewaktu memasuki medulla spinalis, sinyal akan menjalar dalam traktus lissaueri sebanyak beberapa segmen diatas atau dibawah dan selanjutnya akan berakhir terutama pada lamina I, II, III radiks dorsalis sama seperti untuk rasa nyeri. 


  Hal-hal yang mempengaruhi Suhu Tubuh
 
a.    Usia
b.    Olahraga
c.    Kadar Hormon
d.    Stres   
e.    Lingkungan
f.    Perubahan suhu


Pengukuran suhu tubuh
Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral adalah 37°c, rektal 35,7°c, dan aksila 36,7°sc. Pusat pengukuran suhu tubuh adalah hipotalamus, dalam susunan saraf pusat yang terletak di bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai pengaturan suhu.
Menentukan Tempat untuk Mengukur Suhu :
a.    Suhu mulut/oral  merupakan suhu tubuh inti tubuh. Tidak dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut, dengan terapi oksigen, dan sedang makan /minum (tunggu 30 menit untuk memberi waktu jaringan kembali kesuhu normal.
b.    Suhu aksila. Dilakukan jika pengambilan suhu mulut dan rektal tidak mungkin dilakkukan karena merupakan kontraindikasi. Metode tersebut adalah metode yang paling tidak akurat karena kondisi ketiak mudah di pengaruhi oleh suhu lingkungan.
c.    Suhu rektal .lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan pada pasien diare, kanker anus, atau sakit jantung.


2.     NADI
                    PENGERTIAN
Palpasi artinya mengukur denyut nadi.  Denyut nadi adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum  melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu.
                          FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
@    Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya
Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia.

No.
Usia
Frekuensi Nadi (denyut / menit)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
< 1 bulan
< 1 tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
> 14 tahun
90 – 170
80 – 160
80 – 120
75 – 115
70 – 110
65 – 100
60 – 100

  @ Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.
@      Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan Rumus :
BB(Kg)IMT=TB(m) X TB(m)
Keteranan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
@      Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.

@       Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi jantungnya cenderung meningkat.

@    Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan peningkatan denyut nadi.
@      Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub maksimal.
@     Intensitas dan Lama Kerja
Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30 denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah ± 15 menit.
@       Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk.
@        Faktor Fisik 
Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat memperberat beban kerja.
@     Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi seseorang.
            FREKUENSI DENYUT NADI
~ Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):
Pada bayi baru lahir
140
Selama tahun pertama
120
Selama tahun kedua
110
Pada umur 5 tahun
96-100
Pada umur 10 tahun
80-90
Pada orang dewasa
60-80
~ Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap menit):
Bayi baru lahir
100 – 180
Usia 1 minggu – 3 bulan
100 – 220
Usia 3 bulan – 2 tahun
80 – 150
Usia 10 –21 tahun
60 – 90
Usia lebih dari 21 tahun
69 – 100
~  Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :
·         Tidak teraba denyut : 0
·         Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,
·         Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang : +2
·         Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3
         POLA NADI
Pola nadi
Deskripsi
Bradikardia
Frekuensi nadi lambat.
Takikardia
Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam yang menunjukan penyakit jantung.
Sinus Aritmia
Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun selama ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi normal pada anak, khususnya selama tidur.
Pulsus Alternans
Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan kemungkinan menunjukan gagal jantung.
Pulsus Begeminus
Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut premature
Pulsus Paradoksus
Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi
Thready Pulse
Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak muncul dan menghilang
Pulsus Corrigen
Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.
 TEMPAT-TEMPAT UNTUK MERASAKAN DENYUT NADI
   Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu  :
1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu (radial arteri), dan kurang umum ulnar arteri kemerah-  merahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk meraba.
2. Leher (pembuluh nadi kepala),
3. Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri brachial)
4. Kunci paha,
5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial arteri)
6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).
7. Di belakang lutut (popliteal arteri)
8. Diatas Perut (Abdominal aorta)
9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan menggunakan stetoskop.


~ Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :
1.      Arteri radialis
2.      Arteri Brankialis
-   Arteri Karotid

3.     Mengukur tekanan darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya.
Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD) menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.
Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya resistensi perifer.


Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah.
WHO-ISH (1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi yaitu:
  1. Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg 
  2. Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg 
  3. Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 85-89 
  4. Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg 
  5. Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg 
  6. Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah ≥ 180/110 
  7. Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila tekanan darah sistolik ≥ 140 dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Kaplan (1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu:
  1. Laki-laki, usia ≤ 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darah ≥ 130/90 mmHg 
  2. Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darah ≥ 145/95 mmHg 
  3. Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah ≥ 160/95 mmHg
Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian nomor satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark (penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Gangguan kerja organ selain menyebabkan penderita, keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas hidup penderita. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivatas fisik, dan stres psikososial. Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.
Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi
tekanan darah.
- Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset


4.     PERNAPASAN
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
A. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Merupakan proses pertukaran gas yang meliputi pengambilan molekul oksigen (inspirasi) dari lingkungan dan pembuangan molekul karbondioksida (ekspirasi) yang bertujuan untuk MENGHASILKAN ENERGI.  
B. SALURAN PERNAPASAN
  1. Saluran pernapasan manusia terdiri dari hidung, pangkal tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).
  2. Rongga hidung memiliki rambut-rambut dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara, menghangatkan udara, dan mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke dalam paru-paru
  3. Dari rongga hidung udara melewati faring (tekak) masuk ke laring. Laring merupakan lempengan-lempengan tulang rawan yang dapat menutup dan membuka glotis, yaitu celah yang menghubungkan faring dan trakea. Pada laring terdapat selaput suara dan katup epiglotis yang akan menutup saat menelan makanan.
  4. Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang dilapisi selaput lendir dan sel-sel bersilia yang dapat menyaring udara dari kotoran/menyingkirkan benda asing yang masuk ke saluran napas.
  5. Bronkus menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan kiri. Bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus.
  6. Paru-paru (Pulmo) kanan terdiri dari 3 gelambir, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari 2 gelambir. Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi alveolus. Pertukaran gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) terjadi di alveolus.
C. MEKANISME PERNAPASAN
  1. Pernapasan dada
  • Fase inspirasi : Otot antartulang rusuk berkontraksi tulang rusuk terangkat volume rongga dada membesar tekanan udara di paru-paru turun udara masuk ke paru-paru
  • Fase ekspirasi : Otot antartulang rusuk berelaksasi tulang rusuk turun volume rongga dada mengecil tekanan udara di paru-paru meningkat udara keluar dari paru-paru
      2. Pernapasan perut
  • Fase inspirasi : Otot diafragma berkontraksi diafragma mendatar volume rongga dada membesar tekanan udara di paru-paru turun udara masuk ke paru-paru
  • Fase ekspirasi : Otot diafragma berelaksasi diafragma melengkung volume rongga dada mengecil tekanan udara di paru-paru meningkat udara keluar dari paru-paru
      3. Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan pada saat kita bernapas secara biasa
    4. Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat makanan di dalam sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi        yang disebut proses oksidasi biologi. reaksi oksidasi biologi: C6H12O6 + O2 6CO2 + 6H2O + Energi
D. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU
  1. Volume paru-paru orang dewasa sekitar 5-6 liter, disebut kapasitas total paru-paru
  2. Volume tidal (VT) atau volume udara pernapasan: volume inspirasi atau ekspirasi normal, sekitar 500 mL
  3. Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume udara komplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup dengan inspirasi maksimum setelah inspirasi normal, sekitar 1500-3000 mL
  4. Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume udara suplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup dengan ekspirasi maksimum setelah ekspirasi normal, sekitar 1100-2000 mL
  5. Volume residu (VR) atau volume udara sisa: volume udara yang tetap ada di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimum, sekitar 1000-1200 mL
  6. Kapasitas Paru-paru:
  • Kapasitas Fungsional Inspirasi (KFI) = VT + VCI
  • Kapasitas Fungsional Residu (KFR) = VCE + VR
  • Kapasitas Vital paru-paru (KV) = VT + VCI + VCE
  • Kapasitas Total paru-paru (KT) = KV + VR
D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN
  1. Faringitis = radang faring
  2. Pneumonia = radang paru-paru oleh bakteri Diplococcus pneumonia
  3. Bronkitis = radang bronkus
  4. Emfisema = udara di paru-paru berlebihan
  5. Asma = sesak napas akibat menyempitnya saluran napas
  6. Difteri = penyempitan faring atau laring akibat lendir bakteri Corynebacterium diptheriae
  7. Tuberkulosis =  infeksi paru-paru oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
  8. Hipoksia = kekurangan oksigen
  9. Asidosis = peningkatan asam karbonat dan bikarbonat dalam darah 

semoga apa yg kami berikan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman "RELAWAN" semua.