Sabtu, 10 Desember 2011

Mimisan atau Epistaksis

Mimisan atau Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung; merupakan suatu tanda atau keluhan bukan penyakit. Mimisan sangat menakutkan orang tua, meskipun kadang bukan disebabkan hal yang berbahaya. Pasalnya pembuluh darah hidung anak usia ini masih tipis dan peka. Oleh karena itu kita sebagai orangtua tidak perlu panik menghadapinya. Namun jangan salah, mimisan yang terjadi pada bayi (sampai berusia 2 tahun) perlu lebih diwaspadai karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang lebih serius. Mimisan bisa merupakan pertanda adanya penyakit berat.
  Anak yang mimisan juga dapat tertelan darah dari hidungnya sehingga menyebabkan dimuntahkan kembali. Beberapa anak dapat mengalami beberapa episode mimisan setiap mengalami demam. Hampir 90% mimisan dapat berhenti dengan sendirinya (spontan) atau dengan tindakan sederhana yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan jalan menekan hidungnya


Epistaksis Anterior. Delapan puluh persen perdarahan berasal dari pembuluh darah Pleksus Kiesselbach (area Little). Bagian dalam hidung dilapisi oleh mukosa yang tipis dan mengandung banyak pembuluh darah (Kiesselbach plexus) yang fungsinya menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup. Pembuluh-pembuluh ini amat peka terhadap pengaruh pengaruh dari luar, selain karena letaknya di permukaan juga karena hidung merupakan bagian wajah yang paling menonjol. Sehingga perubahan cuaca (panas, kering), tekanan udara (di daerah tinggi), teriritasi gas/zat kimia yang merangsang, pemakaian obat untuk mencegah pembekuan darah atauhanya sekedar terbentur (pukulan), gesekan, garukan, iritasi hidung karena pilek/allergi atau kemasukan benda asing dapat menimbulkan mimisan.Jenis mimisan yang anterior biasanya lebih mudah diatasi dengan pertolongan pertama di rumah.


Epistaksis posterior Sumber perdarahannya berasal dari rongga hidung bagian belakang atau nasopharing. Mimisan biasanya lebih berat dan biasanya merupakan indikasi adanya suatu penyakit serius seperti demam berdarah, tekanan darah tinggi, tumor ganas (kanker) pada rongga hidung atau nasopharing, kanker darah (leukemia), penyakit kardiovaskuler, hemofilia (kelainan darah) dll. 

 
Penyebab mimisan
Lokal :

  • Pilek dan alergi : Pilek dan alergi menyebabkan pembengkakan dan iritasi di dalam hidung sehingga dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan mimisan pada anak
  • Trauma : Terkena bola di hidung atau benda keras lainnya. Kebiasaan mengorek ngorek hidung atau memasukkan sesuatu ke hidung juga bisa menyebabkan mimisan pada anak.
  • Kelembaban udara yang rendah, udara yang sangat kering atau terkena asap yang dapat mengiritasi hidung
  • Kelainan antomi : abnormalitas septum nasi (pembatas hidung) dapat menjadi pencetus terjadinya perdarahan hidung
  • Neoplasma : Epistaksis yang berhubungan dengan neoplasma biasanya sedikit dan jarang, kadang-kadang ditandai dengan lendir yang bernoda darah. Polip, Hemongioma, karsinoma, serta angiofibroma dapat menyebabkan mimisan berulang
Sistemik :
  • Pada penyakit demam berdarah
  • Kelainan darah misalnya trombositopenia, hemofilia dan leukemia.
  • Penyakit kardiovaskuler. Hipertensi dan kelainan pembuluh darah dapat menyebabkan mimisan
Penatalaksanaan mimisan pada anak :
LAKUKAN

  • Tetap tenang, mimisan memang menakutkan tapi Anda harus tetap tenang menghadapinya agar anak tidak semakin ketakutan
  • Posisikan anak dalam keadaan duduk atau berdiri.
  • Biarkan kepala tetap tegak dan ajari anak untuk tetap bernafas dengan tenang
  • Jepit hidung bagian depan (bagian lunak) dengan ibu jari dan telunjuk selama kurang lebih lima menit, Bila anak sudah cukup besar, anak bisa diajari untuk melakukannya sendiri.
  • Cara ini dapat diulang sebanyak dua kali, bila perdarahan masih belum berhenti, maka segera bawa anak ke dokter
JANGAN LAKUKAN
  • Bersikap panik, karena hanya akan menakutkan anak Anda
  • Membaringkan anak atau mendorong kepalanya kebelakang
  • Memasukkan benda benda asing seperti tissue atau kertas ke hidung anak Anda untuk menghentikan perdarahan
BAWA segera ke Dokter bila :
  • Perdarahan hidung sangat banyak dan tidak berhenti.
  • Anak muntah atau batuk darah
  • Anak tampak pucat dan lemas
  • Anak mimisan dan keluar benda asing dari hidung. Bisa berupa gumpalan darah atau polip hidung
Tindakan yang mungkin dilakukan tenaga medis untuk menghentikan mimisan antara lain :
1.Pemasangan tampon rongga hidung
2.Kauterisasi pembuluh darah

3.Metoda lainnya seperti :
a. Cryotherapy
b. Laser therapy
c. Embolisasi
d. Bedah

 
Mencegah mimisan :
  • Jangan mengorek hidung, terutama bila kuku panjang
  • Jangan terlalu keras bila sisih (mengeluarkan lendir dari hidung)
  • Menggunakan pelembab ruangan
  • Menggunakan semprot hidung berisi saline (over the counter) sebelum tidur
  • Oleskan Vaseline/petroleum jelly dekat lubang hidung sebelum tidur
  • Menghindari trauma pada wajah
  • Menggunakan masker bila bekerja di laboratorium untuk menghindari menghirup zat-zat kimia secara langsung
  • Hindari asap rokok karena asap dapat mengeringkan dan mengiritasi mukosa
  • Jika menderita alergi berikan obat antialergi untuk mengurangi gatal pada hidung
  • Stop pemakaian aspirin karena akan memudahkan terjadinya mimisan dan membuat mimisan berkepanjangan
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua...
Sumber : http://awalbrosmakassar.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar